Sabtu, 10 Mei 2008

Sihir Televisi

SETIBANYA di rumah, sepulang kerja, sore itu, Mano terperangah menatap kelopak mata istrinya yang kosong. Istrinya duduk bagaikan patung di depan pesawat televisi di ruang keluarga. ”Ya ampun!” pekik Mano, begitu ia melihat sepasang bola mata istrinya telah menempel di kaca televisi. ”Siapa yang menempelkan bola matamu di kaca televisi?””Bukan aku yang menempelkan bola mataku di kaca televisi itu, Mas. Tapi kaca televisi itulah yang tiba-tiba menyedot bola mataku,” jawab istrinya. Mano terheran-heran menatap kelopak mata istrinya yang sudah kosong itu. Tak ada darah. Tak ada luka. Benar-benar ajaib. ”Tolong cepat ambilkan bola mataku, sekalian letakkan ke dalam kelopak mataku, Mas,” pinta istrinya.Mano segera memungut dua butir bola mata milik istrinya yang menempel di kaca televisi itu, sebelum kemudian memasangkannya kembali ke tempatnya semula.

Tidak ada komentar: